MENUJU PILPRES DAN PILEG 2019

Selasa, 05 Januari 2016

Para Penjinak Api



Smartcitymakassar.com. --Makassar- Satuan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) merupakan salah satu unit kerja yang sangat berperan penting dalam keberadaan sebuah kota namun kerap terlupakan. Tak banyak yang tahu bagaimana para “penjinak api” ini bergelut  melakukan pelayananan dengan  segala keterbatasan yang ada.

Suara dari radio panggil milik salah seorang personil Satuan Pemadam Kebakaran (Damkar), di posko Kecamatan Tallo Makassar memberitakan adanya peristiwa kebakaran di Jalan Kandea III, malam itu. Para personil yang saat ini mendapat tugas jaga spontan bergerak ke tempat kejadian. Bunyi sirine dari beberapa unit mobil pemadam kemudian ‘meraung’ di tengah jalan raya. Karena kondisi jalan di lokasi kebakaran merupakan daerah padat penduduk maka kesigapan serta langkah-langkah taktis memang sangat dibutuhkan oleh personil petugas ini. Menerobos kerumunan orang yang kerap hanya “menonton” dan mengatasi kepanikan warga yang mengalami musibah menjadi tantangan tersendiri.

Menurut data Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) kota Makassar, pada tahun 2014, peristiwa kebakaran di kota Makassar tecatat sebanyak 169 kali. Catatan ini mengalami kenaikan dibanding tahun 2013 lalu yang tercatat sebanyak 150 kali. Hal yang paling mendasar dari meningkatnya peristiwa kebakaran ini adalah kesadaran warga dalam mencegah terjadinya kebakaran. Korsleting pada ‘hubungan arus pendek’ pada sambungan instalasi listrik dalam rumah tangga adalah penyebab terbesar.

Bagaimanapun, satuan para ‘penjinak api’ merupakan bagian yang demikian penting dalam tugas pelayanan publik di sebuah kota. Diperlukan keberanian, keterampilan serta rasa kemanusiaan yang tinggi dari para petugasnya. Sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni serta peralatan yang memadai merupakan syarat mutlak dari efektifnya satuan ini bekerja secara maksimal. Apalagi bila peristiwa kebakaran tersebut berlangsung dalam skala besar dan luas. Memang sangat diperlukan tingkat safety yang tinggi karena berkaitan dengan kesalamatan nyawa para petugasnya.

“Pantang pulang sebelum padam, walau nyawa taruhannya". Inilah semangat yang senantiasa harus hadir dalam setiap tugas yang diemban oleh personil petugas pemadam kebakaran. Dengan demikian tanggungjawab yang dipikul memang demikian besar. Hal inilah yang mengharuskan adanya kesadaran warga kota untuk ikut berperan dalam usaha pencegahan terjadinya kebakaran di pemukiman masing-masing. Pencegahan ini bisa dilakukan dengan cara seperti jangan menyimpan barang yang mudah terbakar dekat sumber api, menempatkan kompor gas di ruang yang ventilasi udaranya baik, pada listrik jangan menempelkan stop kontak menumpuk karena panas yang berlebihan akan melelehkan kabel dan bisa memercikkan api dan jangan membakar sampah di saat angin bertiup kencang.

Satuan pemadan kebakaran ini memang menjadi bagian tugas dari pelayanan pemerintahan kota pada warganya. Namun bila melihat tingkat resiko dari tugas yang diembannya, ‘para penjinak api’ ini pantas mendapat penghormatan dari warga kota. Mereka adalah sosok-sosok petugas yang bekerja dengan taruhan nyawa.* (Muh. Yushar M)