MENUJU PILPRES DAN PILEG 2019

Senin, 11 Januari 2016

Tantangan Ruang Publik di Makassar



Smartcitymakassar.com. --Makassar- Ruang Publik atau 'Public Space' adalah salah satu unsur utama dalam konsep 'Smart City' yang fokus atau intinya adalah pada manusianya, warganya. Dari manusia sebagai titik sentralnya, mengikutlah aspek lingkungan, ekonomis, sosial, teknologis. Beragam cara pendekatan menuju kota yang 'smart' menunjukkan hal tersebut; misalnya konsep 'walkable city', sustainable city, green city, dan lain-lainnya.

Namun demikian, tantangan, yang unik, spesifik, kontekstual menurut ciri kota masing-masing. senantiasa mengikuti proses menuju kota 'cerdas'. Di Makassar, upaya Pemkot Makassar untuk terus menggenjot pembangunan, pengembangan, dan maksimalisasi ruang publik juga menghadapi tantangan demikian.

Seperti gambar di atas yang diambil siang hari, Senin (11/01/2016), di sekitar jalan Kajaolalido, ruang publik bagi pejalan kaki (pedestrian) yang baru saja direnovasi beberapa waktu lalu masih belum dapat digunakan secara maksimal oleh warga pejalan. Sejumlah kendaraan tampak terparkir secara rapi di ruang yang diperuntukkan bagi warga pejalan. 

Kami juga pernah mengulas masalah yang sama didapati di area jalan Ahmad Yani (Baca: Parkir di Pedestrian) dan Ratulangi (Baca: Tempat Parkir di Jalur Pedestrian). Di samping itu kami membagikan juga di web ini beberapa prinsip trotoar yang baik, seperti dapat diakses luas oleh pengguna jalan (universal accessibility) serta adanya rambu-rambu yang jelas.

Di hari jadi kota Makassar ke-408, Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto, menekankan bahwa keberhasilan yang telah dicapai Makassar patut disyukuri. Namun, Wali Kota, mengingatkan bahwa tantangan yang lebih besar akan dihadapi di tahun-tahun berikutnya.* (Iskandar Burhan)