MENUJU PILPRES DAN PILEG 2019

Selasa, 02 Februari 2016

Dengan Sistem dan 'Team Work', Camat Rappocini Membuat Terobosan



Smartcitymakassar.com. --Makassar-  Camat Rappocini, Kota Makassar, Hamri S. Haiya, menunjukkan suatu program akan berhasil jika dilakukan dengan sistem yang benar didukung oleh 'team work' yang baik. Tidak hanya berhasil, tapi dapat disebut terobosan. Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan (Danny) Pomanto menjulukinya, 'kontainer siluman'.

Sistem pengelolaan sampah Kecamatan Rappocini tidak lagi menempatkan kontainer di lokasi terminal sampah sepanjang hari. Sistem jadwal pembuangan sampah diatur dan ditetapkan mulai dari pengumpulan sampah warga hingga ke kontainer. Begitu proses pengumpulan sampah selesai, kontainer juga segera hilang dari lokasi. Siluman.

Dampaknya, adalah lokasi tempat kontainer yang umumnya selalu dipenuhi sampah yang berserakan di sekitar kontainer berubah menjadi bersih. Aroma tidak sedap yang mengganggu kenyamanan warga yang berada di sekitar terminal sampah dengan sistem kontainer 'siluman' ini sudah tidak tercium lagi. Lokasi di Jalan Inspeksi Kanal, Rappocini, adalah salah satu contohnya.


Jalan Inspeksi Kanal sebelum Penerapan Sistem 'Kontainer Siluman' Kecamatan Rappocini

Sistem ini tentu saja menjadi sumbangan penting terhadap program-program Pemkot Makassar yang berhubungan dengan lingkungan dan sampah, misalnya Makassar Tidak Rantasa' (MTR), dari segi sistem dan praksisnya. Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan (Danny) Pomanto, sangat merespon terobosan pengelolaan sampah di Rappocini ini. Sistem ini efektif, salah satu alasannya. 

Bahkan, Danny Pomanto, memberikan julukan baginya, 'kontainer siluman'. Danny pun berharap agar semua wilayah segera menerapkan sistem ini sehingga Makassar benar-benar bersih dan tidak ada lagi tumpukan sampah di siang hari. Di Rappocini, sudah 7 kontainer mereka tarik dari lokasi terminal pengangkutan sampah dan menyusul 3 lagi akan ditarik.

Tantangan pun dihadapi Hamri S. Haiya di awal menjalankan terobosannya. Hamri sebenarnya pernah menerapkan sistem ini ketika masih bertugas di Kecamatan Mariso. "Dulu saya lakukan di Mariso, orang bilang karena Mariso kecil. Setelah di Rappocini saya lakukan, ternyata bisa," kenang Hamri. 

Jalan Inspeksi Kanal setelah Penerapan Sistem 'Kontainer Siluman' Kecamatan Rappocini

Prosesnya pun berat. Wilayah di sekitar Hertasning, Pelita dan depan Pasar Dg. Irate dulunya jorok. Bahkan lurahnya dari Bontomakkio menganggap berat menerapkan sistem tersebut di wilayah yang memiliki pasar. Namun, "saya sampaikan, pemerintah hadir untuk mengatur masyarakat asal untuk kepentingan masyarakat," jelas Hamri. 

Tantangan itupun dijawab dengan sistem. Serta 'team work', "intinya kekuatan tim dalam bekerja," kata Hamri. "Sekecil apapun, orang pasti mempunyai peran dalam membuat Rappocini bisa lebih baik," tutup Hamri optimis dan filosofis.** (Iskandar Burhan)