Wali Kota Makassar memberikan Kuliah Umum 'Smart City' di Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Muslim Indonesia, Makassar, Senin (29/02/2016). (Sumber Foto: Humas Pemkot Makassar, 2016) |
Smartcitymakassar.com. --Makassar- Menurut Wali Kota Makasssar, Moh. Ramdhan Pomanto, akrab disapa 'Danny' Pomanto, karena globalisasi maka hampir semua kota di dunia mengadopsi konsep 'Smart City'. Apa itu 'Smart City'? Dan bagaimana Makassar memposisikan 'Smart City'-nya bersama seluruh kota yang juga berkonsep 'Smart City'?
Jawaban pertanyaan di atas dipaparkan oleh Danny di depan civitas akademika Fakultas Ilmu Komputer (FIK) Universitas Muslim Indonesia (UMI), Senin (29/02/2016). Menurutnya, "Smart City is about hardware and software. It is about technology," demikian jawabannya. Kota butuh baik software dan hardware, atau technology, guna menjawab tuntutan seperti pengambilan keputusan yang cepat, menangkap tren dan peluang, konsolidasi kekuatan, serta pembangunan 'brand image'.
'Smart City' Makassar memiliki pembeda dengan hampir seluruh kota pengadopsi konsep 'Smart City'. Keunikan milik Makassar adalah karena menyandingkan dengan konsep kearifan lokal Makassar, yakni 'Sombere'. Sombere adalah 'heart-ware' dan 'culture' serta karakter lokal. Danny menguraikan, Sombere' sebagai 'great-hospitality, -humble, -brotherhood'.
Dengan konsep ini, teknologi dikawinkan dengan budaya lokal. Tujuannya, selain sebagai pembeda, juga menjadikan mudah diterima, sehingga nantinya melahirkan kota yang mampu mengadaptasi teknologi di satu sisi. Di sisi lainnya, warganya tetap saling peduli satu sama lain, tidak menjadi individu yang asing satu dengan lainnya. Implementasi program tersebut seperti 'Makassar Home Care' (Dottoro ta'), serta Smart Card.
Dekan FIK UMI, Andi Dirgahayu Lantara, berharap para civitas akademika FIK UMI dapat mengambil manfaat dari kesempatan berharga ini, belajar langsung, dari uraian langsung penggagas 'Smart City' Makassar. "Ini adalah kesempatan yang sangat berharga bagi kita semua, mendengarkan langsung konsep Smart City dari inisiatornya," papar Andi Dirgahayu.* (Iskandar Burhan)