MENUJU PILPRES DAN PILEG 2019

Kamis, 14 April 2016

Di Depan Menteri Yohana, Danny: "Kami Punya Kepala BPPPA yang Hebat"

Menteri Yohana Menghadiri Seminar Sekolah Ramah Anak dan Aman Bencana: Menuju Sekolah Garis Depan, di Yayasan Pendidikan Laniang, Makassar, Kamis (14/04/2016)
Sumber Foto: Iskandar Burhan, 2016, SmartCity Magazine & Online News and Information

Smartcitymakassar.com. --Makassar- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Prof. Yohana Susana Yembesie menyampaikan pujiannya kepada Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto, saat berbicara di "Seminar Sekolah Ramah Anak dan Aman Bencana: Menuju Sekolah Garis Depan" di Yayasan Pendidikan Laniang, Makassar, Kamis (14/04/2016).

Danny Pomanto dianggap sebagai sosok yang memberikan inspirasi bagi pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak lewat berbagai inovasi program Pemkot Makassar lintas sektoralnya yang berpihak pada anak dan perempuan. Program tersebut, misalnya, diluncurkan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (BPPPA), Dinas Kesehatan, dan Dinas Pendidikan. 

"Keterlibatan lintas sektor memang kita butuhkan dalam menangani masalah pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak," terang Yohana. Danny memang menginisiasi program lintas sektoral bagi pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Program tersebut misalnya pendampingan 1.000 hari pertama kelahiran bekerjasama Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin dengan 'leading sector Dinas Kesehatan, serta deklarasi revolusi pendidikan dengan program satu anak satu tarian, talenta, olah raga, dan tiga pohon. 

"Kami punya kepala BPPPA yang hebat," kata Danny menanggapi pujian Menteri Yohana. Danny memuji kinerja jajarannya yang mampu menerjemahkan visi dan misi pemerintahannya melalui berbagai program terobosan, 

Seminar ini membahas soal sekolah aman dari bencana yang juga menjadi perhatian Menteri Yohana. Ia menegaskan pentingnya melindungi anak-anak dari bencana pornografi, miras (minuman keras), narkoba (narkotika dan obat terlarang), dan LGBT (Lesbian, Gay, Biseks, dan Trans Gender). "Ada 3.000 ribu jaringan gay anak-anak. kita harus peduli itu sebagai negara yang tetap menjaga ideologi negara kita tetap kuat," pungkas Menteri Yohana.* (Iskandar burhan)