Smartcitymakassar.com. --Makassar- Pemerintah kota Makassar, melalui Dinas Komunikasi dan Informatika
(Diskominfo), setelah sukses menerapkan beberapa program inovasi seperti war
rooms, kemudian call center 112. Kini tengah disiapkan persiapan launching
aplikasi 'Tangkasaki Rong'.
Plt Kepala Diskominfo Makassar, Ismail Hajiali mengatakan, pemerintah Kota Makassar kembali memberikan program aplikasi inovasi di tahun akhir tahun 2016 untuk mengatasi dan merespon pengangkutan sampah di Makassar.
Menurutnya, aplikasi yang disebut 'Tangkasaki Rong' ini akan di launching pada tanggal 26 Desember 2016 oleh Wali kota Makassar bersama Wakil Wali kota Makassar.
"Diskominfo akan launching aplikasi terbaru 'Tangkasaki Rong' pada tanggal 26 Desember, untuk merespon percepatan pengangkutan sampah di kota Makassar," ujarnya.
Ismail menuturkan, masalah sampah selalu menjadi persoalan di tiap kota di Indonesia. Banyak cara dilakukan. Tiap daerah kemungkinan berbeda.
Di Makassar, pengangkutan sampah tak hanya dilakukan oleh truk, tapi mobil boks Tangkasaki, namun untuk merespon percepatan keluhan masyarakat tentu diterapkan aplikasi online yang bisa di pantai dan dilaporkan kapan dan dimana saja.
"Aplikasi terbaru ini, tujuannya membantu Pemkot dalam protes perkembangan jalanya pengelolaan bank sampah. Contoh di balaikota ada giat sampah bisa di dilaporkan data rel Time setiap detik bisa dilaporkan," jelasnya.
Ditambahkan, saat ini program Pemkot Makassar mewajibkan serial SKPD punya bank sampah sehingga aplikasi ini bisa membantu memantau aktivitas di SKPD masing-masing.
"Jadi proses timbangan sampah di bank sampah area kantor balaikota. Bisa dilaporkan dilaporkan," sebutnya.
Diketahui, saat ini, Armada Tangkasaki' saat ini berjumlah 140 yang tersebar di 14 Kecamatan yang ada di Kota Makassar rencana juga akan dilengkapi aplikasi khusus.
Hal ini agar, pemerintah Kota Makassar bisa pantau langsung dari Operation Room Kantor Balaikota Makassar Jl Ahmad Yani, Makassar.
Adapun kecanggihan sehingga armada Tangkasaki' bisa dilacak keberadaannya, setiap armada di pasangi Global Positioning Sistem (GPS).
Dengan adanya alat GPS tersebut penentu kebijakan bisa memantau langsung aktivitas armada itu. Selain itu rute dari setiap armada ini telah ditetapkan.* (Iskandar Burhan)
Plt Kepala Diskominfo Makassar, Ismail Hajiali mengatakan, pemerintah Kota Makassar kembali memberikan program aplikasi inovasi di tahun akhir tahun 2016 untuk mengatasi dan merespon pengangkutan sampah di Makassar.
Menurutnya, aplikasi yang disebut 'Tangkasaki Rong' ini akan di launching pada tanggal 26 Desember 2016 oleh Wali kota Makassar bersama Wakil Wali kota Makassar.
"Diskominfo akan launching aplikasi terbaru 'Tangkasaki Rong' pada tanggal 26 Desember, untuk merespon percepatan pengangkutan sampah di kota Makassar," ujarnya.
Ismail menuturkan, masalah sampah selalu menjadi persoalan di tiap kota di Indonesia. Banyak cara dilakukan. Tiap daerah kemungkinan berbeda.
Di Makassar, pengangkutan sampah tak hanya dilakukan oleh truk, tapi mobil boks Tangkasaki, namun untuk merespon percepatan keluhan masyarakat tentu diterapkan aplikasi online yang bisa di pantai dan dilaporkan kapan dan dimana saja.
"Aplikasi terbaru ini, tujuannya membantu Pemkot dalam protes perkembangan jalanya pengelolaan bank sampah. Contoh di balaikota ada giat sampah bisa di dilaporkan data rel Time setiap detik bisa dilaporkan," jelasnya.
Ditambahkan, saat ini program Pemkot Makassar mewajibkan serial SKPD punya bank sampah sehingga aplikasi ini bisa membantu memantau aktivitas di SKPD masing-masing.
"Jadi proses timbangan sampah di bank sampah area kantor balaikota. Bisa dilaporkan dilaporkan," sebutnya.
Diketahui, saat ini, Armada Tangkasaki' saat ini berjumlah 140 yang tersebar di 14 Kecamatan yang ada di Kota Makassar rencana juga akan dilengkapi aplikasi khusus.
Hal ini agar, pemerintah Kota Makassar bisa pantau langsung dari Operation Room Kantor Balaikota Makassar Jl Ahmad Yani, Makassar.
Adapun kecanggihan sehingga armada Tangkasaki' bisa dilacak keberadaannya, setiap armada di pasangi Global Positioning Sistem (GPS).
Dengan adanya alat GPS tersebut penentu kebijakan bisa memantau langsung aktivitas armada itu. Selain itu rute dari setiap armada ini telah ditetapkan.* (Iskandar Burhan)
