MENUJU PILPRES DAN PILEG 2019

Senin, 20 Februari 2017

Pemilihan Ketua RT dan RW Serentak Makassar 2017, Tidak Hanya Pertama Juga Kental Uniknya

(Foto: Kantor Bagian Humas Pemerintah Kota Makassar, 2017) 


Smartcitymakassar.com. --Makassar- Sebuah fenomena baru sepanjang sejarah dunia demokrasi Indonesia kental terlihat di Kota Makassar. Akan digelar, untuk pertama kalinya, suatu proses berdemokrasi di level terendah dalam sistem kelembagaan masyarakat, Pemilihan Ketua RT/RW Raya serentak pada 26 Februari 2017 di Makassar.


"Prosesnya dilakukan laiknya Pemilu ataupun Pilkada umumnya. Kecuali beberapa persyaratan-persyaratan khusus yang diatur dalam Perwali tetang mekanisme pemilihannya," kata Kabag Humas Pemkot Makassar Firman H Pagarra.

Ada 998 TPS disiapkan untuk pemilihan tersebut. Sementara yang terdata saat ini sebanyak 258.162 Kepala Keluarga (KK) wajib pilih se-Kota Makassar. Pemilih hanya dibolehkan satu orang per KK.

Firman menemukan, rupa-rupa keunikan yang sontak muncul, seperti saat pendaftaran 15 Februari lalu hingga saat penyampaian visi misi kandidat.

Dia melihat, semua kandidat mengenakan pakaian adat khas Bugis-Makassar sebagai simbol identitas kota ini. Bahkan saat pendaftaran di beberapa tempat, dengan kreativitas sendiri, sejumlah calon mendaftarkan diri sembari diarak warga masing-masing menggunakan becak hias.

Firman juga menemukan rupa keunikan terkait para kandidat ketua RT/ RW yang diminati berbagai elemen dan profesi. Di Kelurahan Tamamaung Kecamatan Panakkukang terlibat kompetisi antara anggota Kepolisian dan Pengacara. Ada juga sejumlah anggota TNI dan wartawan turut pula ambil bagian memperebutkan tampuk kepemimpinan RT/RW di lingkungan masing-masing.

Meski demikian, kekompakan dalam masyarakat tetap terjalin kuat. Tak jarang satu kandidat dengan calon lainnya terlihat saling berkelakar akrab dan berangkulan mendukung satu sama lain.

Menurut Kepala Bagian Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Makassar Iskandar Lewa, karena kompetisi hanya berlangsung dalam wilayah RT/RW masing-masing, tak jarang kandidat yang bertarung masih memiliki hubungan kekerabatan yang kuat.

Di Kecamatan Tamalanrea ada kandidat RW incumbent yang ditantang saudara kandungnya sendiri yang sebelumnya menjabat Ketua RT di ORW setempat.

Iskandar Lewa menambahkan, bahkan di Kecamatan Makassar ada juga suami istri juga ikut mendaftarkan diri.

"Ini bisa saja terjadi karena tidak ada dalam Perwali yang mengatur itu. Seperti di Kecamatan Makassar, istrinya maju sebagai calon RT dan suaminya Calon RW, itu sah-sah saja," pungkasnya. Di RT 04 Buloa juga ada kandidat yang bertarung dengan besannya (mertua anak kandungnya).

Animo masyarakat begitu tinggi bisa dilihat dari banyaknya calon ketua RT/RW yang maju sebagai penantang dan incumbent yang kembali mendaftarkan dirinya. Dari data BPM Pemkot Makassar tercatat sementara sebanyak 2.209 pendaftar baru calon ketua RT/RW se-Makassar. Sementara calon incumbent sebanyak 5.969 orang.* (Iskandar Burhan)