smartcitymakassar.com - Makassar - Sinyal pergantian pejabat Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar kembali
disampaikan oleh Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, dalam waktu dekat ini.
Menurut dia, pergantian pejabat tersebut merupakan konsekuensi logis amar perbuatan mereka berdasar hasil evaluasi belakangan ini. Kemudian konsekuensi hukum sesuai aturan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berlaku.
Akan tetapi, Danny Pomanto sapaan akrabnya tidak ingin terburu-buru mengganti pejabatnya hasil dari evaluasi kinerja. Katanya difokuskan kepada pengisian kekosongan jabatan terlebih dahulu.
“Tentu ada pergantian (reshuffle) karena banyak jabatan yang akan lowong. Akan ada pergeseran, digeser-geser sedikit,” ungkapnya
Informasinya, saat ini ada tiga jabatan eselon III yang kosong di lingkup Pemkot Makassar, pertama Kepala Bagian Protokol yang masih dijabat oleh pelaksana tugas (Plt) dan sekretaris Dinas Sosial (Dinsos) Makassar. Sementara jabatan sekretaris Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Makassar sama sekali belum diisi.
“Nanti sekalian kita isi pejabat defenitifnya dengan pelantikan termasuk Kabag Protokol. Karena bulan-bulan selanjutnya akan ada lagi jabatan lowong eselon II,” ujarnya.
Untuk hasil kinerja pejabat eselon II, kata Danny, belum bisa diukur di triwulan pertama 2017 ini meski capaian kinerja khususnya realisasi anggaran dan program kerja masih ada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dibawah dari 10%.
Sehingga, di triwulan kedua tidak lagi ada alasan bagi para pejabat untuk tidak berbenah mencapai target realisasi anggaran dan capaian program kerja.
“Triwulan kedua sudah mulai ada lampu kuning. Di triwulan pertama memang terkadang kondisinya seperti ini. Namun, di tahun depan sesuai SK kementrian keuangan baru capaian di triwulan pertama sudah harus 30%, tender harus berjalan di Januari. Ini saya rubah strateginya, program tahun depan perencanaan dimatangkan tahun ini,” pungkas Danny. (Iskandar Burhan)
Menurut dia, pergantian pejabat tersebut merupakan konsekuensi logis amar perbuatan mereka berdasar hasil evaluasi belakangan ini. Kemudian konsekuensi hukum sesuai aturan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berlaku.
Akan tetapi, Danny Pomanto sapaan akrabnya tidak ingin terburu-buru mengganti pejabatnya hasil dari evaluasi kinerja. Katanya difokuskan kepada pengisian kekosongan jabatan terlebih dahulu.
“Tentu ada pergantian (reshuffle) karena banyak jabatan yang akan lowong. Akan ada pergeseran, digeser-geser sedikit,” ungkapnya
Informasinya, saat ini ada tiga jabatan eselon III yang kosong di lingkup Pemkot Makassar, pertama Kepala Bagian Protokol yang masih dijabat oleh pelaksana tugas (Plt) dan sekretaris Dinas Sosial (Dinsos) Makassar. Sementara jabatan sekretaris Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Makassar sama sekali belum diisi.
“Nanti sekalian kita isi pejabat defenitifnya dengan pelantikan termasuk Kabag Protokol. Karena bulan-bulan selanjutnya akan ada lagi jabatan lowong eselon II,” ujarnya.
Untuk hasil kinerja pejabat eselon II, kata Danny, belum bisa diukur di triwulan pertama 2017 ini meski capaian kinerja khususnya realisasi anggaran dan program kerja masih ada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dibawah dari 10%.
Sehingga, di triwulan kedua tidak lagi ada alasan bagi para pejabat untuk tidak berbenah mencapai target realisasi anggaran dan capaian program kerja.
“Triwulan kedua sudah mulai ada lampu kuning. Di triwulan pertama memang terkadang kondisinya seperti ini. Namun, di tahun depan sesuai SK kementrian keuangan baru capaian di triwulan pertama sudah harus 30%, tender harus berjalan di Januari. Ini saya rubah strateginya, program tahun depan perencanaan dimatangkan tahun ini,” pungkas Danny. (Iskandar Burhan)
