 |
| (SmartCity Online News - 2017) |
smartcitymakassar.com. --Makassar-- Dalam rangka meningkatkan partisipasi pemilih, Komisi Pemilihan Umum melakukan pendidikan pemilih (voters educations) guna memberikan literasi politik masyarakat pemilih dan juga calon pemilih agar memiliki sudut pandang yang positif terhadap pelaksanaan Pemilu secara utuh.
Model pendidikan pemilih yang selama ini dilaksanakan adalah bersifat parsial dimana setiap stakeholder melaksanakan kegiatan pendidikan pemilih berdasarkan rencana kerja masing-masing. Sementara itu pemilih sebagai kelompok sasaran tentu memerlukan pola pikir yang komprehensif tentang pemilu sebagai sebuah proses politik.
Proyek perubahan ini menggagas dilaksanakannya pendidikan pemilih secara terpadu oleh penyelenggara dalam hal ini Komisi Pemilihan Umum, Badan Pengawas Pemilu, Pemerintah Daerah, bahkan Partai Politik sebagai peserta Pemilu. Kondisi ini dimaksudkan untuk mengkonsolidasikan vouters education dalam satu kesatuan karena pendidikan pemilih adalah tanggung jawab seluruh elemen bangsa.
Gerakan terpadu ini diharapkan akan menjadi sebuah model pendidikan pemilih yang dilaksanakan guna memberikan pemahaman yang lebih komprehensif. Pemahaman ini adalah lebih dari sekedar mereka sadar akan haknya sebagai pemilih tetapi juga memiliki pandangan yang utuh terhadap pelaksanaan Pemilu pada setiap tingkatannya sebagai kegiatan yang baik dan berguna bagi masyarakat.
Perlu dibangun pemahaman bahwa pendidikan pemilih adalah untuk memberdayakan para pemilih agar tidak sekedar menjadi "obyek" yang mudah dimanipulasi dan dimobilisasi, melainkan menjadi "subyek" yang dapat berperan aktif dalam meningkatkan kualitas penyelenggaraan proses pemilu dan demokrasi**(Rahmat Mustafa)
