MENUJU PILPRES DAN PILEG 2019

Kamis, 26 Oktober 2017

Menguatnya Wacana 'Lawan Kotak Kosong' di Beberapa Daerah, Ini Antisipasi KPU Makassar


(Foto: ilustrasi)


Smartcitymakassar.com. --Makassar- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar mengaku tetap siap siaga jika hanya satu pasangan calon Wali Kota di Pilkada Makassar nanti. Ketua KPU Makassar, Syarief Amir, menegaskan akan menjalankan tahapan proses pemilihan wali kota dan wakilnya jika memang benar-benar hanya satu pasangan saja.

"Apapun yang terjadi nanti KPU sebagai penyelenggara pemilu pasti siap menghadapi kenyataan yang ada, termasuk jika harus terjadi kotak kosong. Kita lihatlah di Februari," ujar Syarief Amir, saat dikonfirmasi, Kamis (26/10/2017).

Syarif menjelaskan, melihat perbandingan di Kabupaten Sidrap dan Bone dan beberapa kabupaten/kota lainnya di Sulsel, wacana kotak kosong juga menguat. Itu disebabkan hanya satu pasang calon kepala daerah yang terlihat dominan.

"Tapi kita lihatlah nanti siapa yang benar-benar datang untuk mendaftar," imbuhnya.

Syarif mengungkapkan, KPU Makassar saat ini telah melakukan perekrutan anggota KPPS, PPS dan PPK, tanggal 12 November mendatang baru akan diumumkan anggota resmi di 15 Kecamatan.

"Karena serentak dengan pileg jadi kita sudah akodomasi, setelah tahapan perekrutan tuntas, kita akan buka pendaftaran bakal calon wali kota dan wali kota jalur independen. Setelah itu barulah pendaftaran jalur parpol pada Februari tahun depan," tuturnya.

Sebelumnya, wacana lawan kotak kosong terus mencuat menyusul petahana Danny Pomanto (DP) terus melakukan lobi-lobi politik terhadap parpol pemilik kursi di DPRD. Bahkan sampai saat ini, satu persatu parpol sudah merekomendasikan surat dukungan kepada suami Indira Jusuf Ismail itu untuk diusung pada Pilkada tahun depan.

Parpol yang sudah pasti mendukung adalah PDIP, PAN. Sementara Demokrat, Hanura, PKS, Gerindra, PKPI, PPP, PBB yang sebelumnya sudah menentukan sikap untuk mengusung wali kota peraih 41 penghargaan prestisius tersebut, dikabarkan tinggal menunggu finalisasi DPP.

Tersisa dua Partai yang belum jelas arah dukungannya, yaitu Golkar-Nasdem. Partai Golkar sendiri terlihat masih bimbang untuk mendorong Rusdin Abdullah, serta CEO PSM, Munafri Arifuddin. Keduanya masih menjadi pertimbangan elit beringin.

Sedang dinamika di Nasdem masih cukup rumit, meski Cicu sudah menerima rekomendasi partai namun hal tersebut tidak menjamin untuk mengendarai partainya sendiri. Sebab, Cicu belum juga mampu menjalankan syarat rekomendasi, yakni belum adanya partai pengusung untuk mencukupkan kursi di Parlemen.

Belum lagi bendahara Partai Nasdem yakni Indira Mulyasari tiba-tiba dipinang oleh DP untuk menjadi wakil. Dengan dasar itu DPP Nasdem masih objektif melihat peluang di Pilkada Makassar.

"Dari awal saya sudah katakan bahwa bukan tidak mungkin Pilwalkot Makassar akan melawan kotak kosong, jujur ini harapan kita di PAN karena semata-mata untuk masyarakat dan kepentingan umat," kata politisi Partai PAN Hamzah Hamid, Rabu (25/10/2017).*  (Umr/Is)