MENUJU PILPRES DAN PILEG 2019

Sabtu, 21 Oktober 2017

Walikota Danny, Jadi Pembicara Pada Konferensi Diplomasi Terbesar CIFP 2017



(foto: Humas Pemkot Makassar 2017)

smartcitymakasar.com.Makassar.- Kembali tahun ini Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) menghelat Conference on Indonesian Foreign Policy (CIFP) 2017 di The Kasablanka Mall, Jakarta, Sabtu, (21/10/2017).

CIFP sebagai festival diplomasi yang mempertemukan pejabat, duta besar, diplomat, politisi, selebriti, pengusaha, tokoh masyarakat, kalangan militer, intelijen, peneliti, pakar, jurnalis, pengamat, dosen, serta mahasiswa ini, di tahun ketiganya mengangkat tema ‘Win-Wining ASEAN, Conquering Globalization’.

Tema tersebut dipilih sebagai peringatan 50 tahun berdirinya ASEAN serta globalisasi yang kini kembali mengguncang dunia internasional yang menjadi isu politik di dunia berkembang maupun di dunia barat.

Walikota Makassar Mohammad Ramdhan "Danny" Pomanto turut mengambil peran penting dan pembicara pada diskusi panel bersama Wakil Gubernur DKI yang baru saja dilantik Sandiaga Uno dan Walikota Bogor Bima Arya.

Walikota Danny memaparkan bagaimana partisipasi publik mengawali segala perkembangan Kota Makassar selama 3 tahun terakhir sehingga Makassar mampu bersaing baik secara nasional maupun internasional.

"Partisipasi publik sangat menentukan keberhasilan program-program Kota Makassar. Partisipasi publik di Kota Makassar termasuk cukup tinggi terbukti dengan swadaya pengembangan Lorong Garden dan Badan Usaha Lorong, serta bagaimana masyarakat diajak terlibat dalam pengambilan kebijakan strategis pemerintah serta aktifnya peran para Ketua RT RW LPM dan Penasihat Walikota" ujar Danny.

Pendiri FPCI Dino Patti Djalal mengatakan ribuan peserta yang hadir menunjukkan semangat internasionalisme masyarakat Indonesia.

“Konferensi ini sungguh merupakan ajang pertemuan yang sangat akar rumput. Seluruh 6.500 peserta yang datang dari berbagai penjuru Indonesia adalah pencinta hubungan internasional. Ini menunjukkan semangat internasionalisme Indonesia yang sangat tinggi, dalam arti masyarakat ingin tahu mengenai dunia internasional dan ingin meraih yang terbaik dari dunia,” kata Dino dalam sebuah konferensi pers.

CIFP 2017 menggelar 18 sesi yang akan diisi oleh 80 pembicara dari dalam dan luar negeri, dengan berbagai topik yang diangkat, antara lain globalisasi, sentralitas ASEAN, poros maritim, Laut Cina Selatan, Rohingnya, Korea Utara, konflik Marawis, ISIS, perdagangan bebas, One Belt-One Road.

Acara ini dibuka oleh Dino Patti Djalal, Kishore Mahbubani dari Lee Kuan Yew School of Public Policy Singapura, dan Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia Khairy Jamaludin.**(Im/Is)