smartcitymakassar.com - Makassar - Kementerian Pertanian (Kementan) RI mencanangkan tahun 2018 menjadi tahun perbenihan nasional. Hal tersebut diungkapkan noleh Kepala Badan Penitian dan pengembangan Pertanian (Balitbang) Kementan RI saat mewakli Menteri Pertanian membuka acara Temu Teknis Inovasi Perbenihan Menuju Tahun Perbenihan 2018 yang berlangsung di hotel Clarion Makassar 12 sampai 13 Desember 2017.
Kepala Balitbang Kementan RI Dr. Ir. Muhammad Syakir, M.S menyampaikan bahwa Kebijakan pertanian jangka menengah luma tahun diarahkan untuk menjamin metahanan pangan. Dan energi nasional dalam mewujudkan swasembada pangan.
Salah satu program terobosan yang sedang dilakukan Kementan adalah UPSUS yaitu upaya khusus peningkatan produksi padi, jagung, kedelai, daging, gula, cabai dan bawang merah yang telah dilaksanakan semenjak tahun 2014.
Melalui UPSUS dalan kurun waktu 2014-2016 pertumbuhan produksi padi dan jagung sangat pesat dibanding tahun sebelumnya yaitu mencapai 5,69 % untuk padu dan 10,63% pada jagung.
Disamping UPSUS kementan RI saat ini melakukan terobosan melalui program SIWAB ( Sapi Indukan Wajib Bunting) dan kebijakan pengembangan lumbung pangan berorientasi ekspor diwilayah perbatasan, dan pengembangan pangan di wukayah penyangga kota besar termasuk Makassar.
Implementasi Embung dan tata kelola air, dan program perbenihan khusus program perbenihan, tahun 2018 dicanangkan sebagai tahun perbenihan yang sudah di implementasikan sejak oktober 2017 dan tahun orange (hortikultura).
Balitbang kementan RI bukan hanya menghasilkan beberapa teknologi tapi berupaya terus berkontribusi terhadap pencapaian pembangunan pertanian. nasional.
Pertemuan Nasional ini di hadiri perwakilan dari unsur penyuluh, masyarakat petani/kelompok tani dan gabungan krlompom tani, kontak tani dan anggota pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya.
Perlu diketahui pada pertemuan ini dilangsungkan pengukuhan Pengurus Pelatihan pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) oleh ketua KTNA pusat Winarno Tohir. (Cs/Iskandar Burhan)
Kepala Balitbang Kementan RI Dr. Ir. Muhammad Syakir, M.S menyampaikan bahwa Kebijakan pertanian jangka menengah luma tahun diarahkan untuk menjamin metahanan pangan. Dan energi nasional dalam mewujudkan swasembada pangan.
Salah satu program terobosan yang sedang dilakukan Kementan adalah UPSUS yaitu upaya khusus peningkatan produksi padi, jagung, kedelai, daging, gula, cabai dan bawang merah yang telah dilaksanakan semenjak tahun 2014.
Melalui UPSUS dalan kurun waktu 2014-2016 pertumbuhan produksi padi dan jagung sangat pesat dibanding tahun sebelumnya yaitu mencapai 5,69 % untuk padu dan 10,63% pada jagung.
Disamping UPSUS kementan RI saat ini melakukan terobosan melalui program SIWAB ( Sapi Indukan Wajib Bunting) dan kebijakan pengembangan lumbung pangan berorientasi ekspor diwilayah perbatasan, dan pengembangan pangan di wukayah penyangga kota besar termasuk Makassar.
Implementasi Embung dan tata kelola air, dan program perbenihan khusus program perbenihan, tahun 2018 dicanangkan sebagai tahun perbenihan yang sudah di implementasikan sejak oktober 2017 dan tahun orange (hortikultura).
Balitbang kementan RI bukan hanya menghasilkan beberapa teknologi tapi berupaya terus berkontribusi terhadap pencapaian pembangunan pertanian. nasional.
Pertemuan Nasional ini di hadiri perwakilan dari unsur penyuluh, masyarakat petani/kelompok tani dan gabungan krlompom tani, kontak tani dan anggota pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya.
Perlu diketahui pada pertemuan ini dilangsungkan pengukuhan Pengurus Pelatihan pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) oleh ketua KTNA pusat Winarno Tohir. (Cs/Iskandar Burhan)
