smartcitymakassar.com - Makassar - Petahana Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto memperkenalkan salam dua jari baru miliknya pada Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Makassar Juni 2018. Hal itu usai Danny yang berpasangan dengan Indira Mulyasari berhak menggunakan nomor urut dua pada hajatan politik lima tahunan ini.
Penetapan nomor urut ini sendiri berlangsung, Selasa (13/2/2018) oleh KPU di Hotel Grand Clarion, Jl AP Pettarani, Makassar.
Salam dua jari dengan gaya diangkat dan sedikit dirapatkan kedada yang kerap ditampilkan Danny dalam beberapa kesempatan sebelum penetapan ini kini memiliki gaya penyampaian baru. Bahkan menurutnya, makna dari salam dua jari baru milik Danny-Indira tersebut juga mengalami perubahan.
Dimana, makna dari salam dua jari yang dipopulerkan Danny sejak lama ini memiliki makna 'Dua Kali Tambah Baik'. Tetapi untuk gaya baru yang diperkenalkannya memiliki makna 'Terus Dau Kali Tambah Baik'.
"Dua itu oppo ki artinya, kalau dua itu dulu begini sekarang begini, dan begini yang artinya terus dua kali tambah baik dan oppoki. beda dua kali tambah baik dan terus dua kali tambah baik," kata Danny sambil memperlihatkan salam dua jari baru miliknya.
Perihal makna dari nomor urut dua yang didapatkan pasangan dengan akronim DIAmi ini adalah sebuah pertanda bahwa dirinya akan kembali duduk sebagai orang nomor satu di Kota Anginmamiri ini.
"Dua itu yah dua periode, dua kali berturut turut, dua kali lipat," terang Danny.
Saat ditanya perihal kesiapan tim DIAmi, Danny mengaku akan segera melakukan konsolidasi agar kampanye pemenangannya nanti dapat berjalan dengan baik. Serta tidak melanggar apa yang telah dipersyaratkan oleh KPU selama berlangsungnya tahapan kampanye.
"Kita konsolidasi tim, 4 bulan sudah cukup waktunya. Kita sistem sayap, karena kita ingin menyentuh seluruh lapisan masyarakat," jelasnya.
Danny percaya timnya tidak akan mudah terpancing dengan isu-isu provokatif yang dilakukan oleh lawan politiknya nanti.
"Pendukung DIAmi itu dewasa, dipancing tapi tidak terpancingkan. Pendukung DIAmi itu satu komando," tandasnya. (**Iskandar Burhan)