smartcitymakassar.com - Makassar - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) kota Makassar menyelenggarakan Forum Group Discussion (FGD) dengan tema sinergi multi pihak pemgembangan usaha lorong dalam menekan laju Inflasi di Kota Makassar, bertempat di Condotel Hotel Makassar, Kamis (24/5/2018).
Tahun 2016 kota Makassar merupakan daerah dengan laju inflasi tertinggi se Sulawesi -Selatan, dibandingkan dari 11 Kabupaten/ Kota yang menjadi daerah perhitungan inflasi oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Dimana laju inflasi kota Makassar mengikuti pola laju inflasi di provinsi Sulsel dan Nasional yang masing masing sebesat 5,34 persen dan 5,48 persen, sementara inflasi kota Makassar rata rata 5,54 persen pertahun diperiode 2012 hingga 2016.
Untuk menekan laju inflasi pemerintah telah melakukan berbagai inovasi melalui lorong garden dengan berbagai industri lorong bersama hadirnya 1000 Usaha Kecil Menengah (UKM).
"Dengan hadirnya 1000 UKM mampu meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi kota Makassar mencapai 8,2 persen ditahun 2017, ucap Pj Sekda A.M Yasir usai membuka acara.
"Dengan laju pertumbuhan ekonomi yang meningkat tentunya akan menyerap tenaga kerja yang banyak, mengurangi tingkat pengangguran serta daya beli masyarakat akan meningkat," ujarnya.
Kepala Bappeda Kota Makassar Hadijah Ariani mengatakan dengan diadakannya FGD ini akan lebih meningkatkan peran serta dan koodinasi antara dinas terkait dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui sinergitas multi pihak dalam pemberdayaan lorong
"Semuanya kita bahas dengan melibatkan pihak pihak terkait didalamnya untuk menyamakan tujuan yaitu menekan laju inflasi di kota Makassar," terangnya.
Hadir pada kesemptan tersebut seluruh unsur terkait didalamnya seperti Bank Indonesia, Kepala SKPD, dan Camat. (**Iskandar Burhan)