MENUJU PILPRES DAN PILEG 2019

Jumat, 22 Juni 2018

Wali Kota Danny Ingatkan Masyarakat Soal Politik Uang di Pilkada


(Foto: Istimewa)

Smartcitymakassar.com. --Makassar- Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto, mengingatkan dan mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak terpengaruh iming-iming uang untuk mencoblos pasangan calon wali kota tertentu pada 27 Juni 2018 mendatang.

“Saya sebagai pembina politik di Makassar tentunya mengimbau hal ini, agar masyarakat tidak dibodohi,” kata Danny saat diwawancarai, Jumat (22/06/2018).

Menurut Danny, politik uang dengan cara memberikan uang kepada masyarakat untuk datang mencoblos dan memilih pasangan calon tertentu merupakan bentuk pembodohan. Sebabnya, sama saja masyarakat menggadaikan pilihannya demi uang yang nilainya kecil.

“Jangan sampai hanya karena diberi uang Rp 100 ribu per orang per suara, lantas masyarakat terpengaruh, ini merusak demokrasi,” tutur Danny.

Cara politik uang, kata Danny, merupakan cara yang biasa dilakukan oleh pasangan calon kepala daerah di berbagai daerah, bahkan politik uang selama ini banyak terungkap.

Masyarakat Kota Makassar, kata Danny, sudah cerdas dalam menentukan sikap dalam politik sehingga tak perlu diiming-imingi sejumlah uang untuk mencoblos pasangan calon tertentu.

Danny meminta masyarakat melaporkan oknum yang mencoba membagi-bagikan uang kepada masyarakat untuk mencoblos pasangan calon tertentu.

“Politik uang khususnya di Pilkada merupakan pelanggaran pemilu, bahkan pidana,” tutur Danny.

Orang yang menerima dan pemberi uang agar pemilih mencoblos pasangan calon tertentu akan terjerat pidana sehingga dapat dijebloskan ke penjara.

“Tentu hal ini tidak kita inginkan, makanya saya sebagai pembina politik di Makassar selalu mengingatkan kepada masyarakat agar bersatu menolak politik uang dalam Pilwalkot Makassar,” jelas Danny.

Wali Kota Makassar ini juga menyayangkan jika masih ada masyarakat yang terpengaruh politik uang karena masyarakat sendiri yang akan rugi. “Hanya karena uang sedikit sehingga terjerat pelanggaran pemilu dan pidana, itu sangat merugikan masyarakat,” kata Danny.

Menurutnya, demokrasi harus dibangun oleh seluruh komponen masyarakat, demokrasi dan politik tidak boleh dirusak oleh praktek-praktek yang meyimpang seperti politik uang.

“Kita semua komitmen untuk menciptaskan pilkada damai, jujur dan adil serta bersih dari semua bentuk pelanggaran,” kunci Danny.* (Iskandar Burhan)