MENUJU PILPRES DAN PILEG 2019

Jumat, 10 Agustus 2018

Pesan Danny ke Pemuda di Dialog Kebangsaan: Act Now, Act Together, dan Act Different



(Foto: Istimewa)

Smartcitymakassar.com. --Makassar- Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto, menjadi narasumber pada dialog kebangsaan yang diadakan RRI Makassar, Jumat (10/08/2018), di Gedung Ipteks Unhas.


Selain Danny, hadir pula Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu, bersama Direktur Utama RRI Pusat, Moh. Rohanuddin.

Dialog yang mengangkat tema "Bangga Indonesia" merupakan rangkaian penyambutan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) ke -73.

Dalam dialog tersebut Danny mengatakan kemerdekaan bangsa tak lepas dari peran para pemuda pejuang bangsa. Generasi milenial sekarang tengah hadapi dua tantangan terberat yakni bagaimana mereka menjembatani sejarah dan informasi hoax yang menjadi pemecah.

"Tantangannya itu, bagaiamana ini menjadi penyambung dan mengerti sejarah dan bisa memilih informasi yang benar," ucapnya.

Hal ini, kata Danny, harus segera ditangani dengan cara memberikan edukasi yang berkelanjutan. "Kasihan penerus bangsa kalau gampang termakan informasi yang tidak jelas. Kita harus menjaga keutuhan NKRI ini. Ayo lawan hoax," tegasnya.

Danny mengaku bangga menjadi warga Indonesia, selain kehidupan beragama sangat beragam, ia juga banyak melihat hidup saling bertoleransi. Lebih dari 5 agama hidup rukun di Indonesia. Kehidupan beragama dihormati di negara yang plural ini.

Menurut Danny, tidak banyak negara yang memiliki kehidupan beragama yang plural seperti Indonesia.

Danny juga melihat, budaya Indonesia sangat kaya dan menarik perhatian dunia internasional. Tari kecak dari Bali, Gamelan, dan batik sangat terkenal sampai ke manca negara.

"Batik lontara yang kami punya di Makassar sudah terkenal hingga ke mancanegara. Hal ini membuktikan kami bangga jadi orang Indonesia," jelasnya.

Danny pun berpesan tiga hal di depan ratusan mahasiswa yang mengikuti dialog ini yakni act now (lakukan sekarang), act together (lakukan bersama) dan act different (lakukan dengan cara berbeda).** (Iskandar Burhan)