MENUJU PILPRES DAN PILEG 2019

Selasa, 13 Oktober 2015

Smart City dalam Citarasa Makassar (Summary 'News in Depth')

1st Edition / April 2014

Summary 'News in Depth'


Foto by Indra J Mae
Program Smart City telah diluncurkan.  Walikota Makassar Moh. Ramdhan Pomanto meletakkan program ini sebagai 'etalase depan' kota yang mampu menggerakkan konektivitas di antara sektor pemerintahan, kesehatan masyarakat dan pendidikan dengan layanan berbasis elektronik dan digital.


Suasana Kantor Walikota Makassar, di Jalan Ahmad Yani pagi itu terasa sejuk.  Lorong-lorong yang menghubungkan ruangan dari bangunan peninggalan kolonial yang dipadu dengan gedung jangkung dengan rancang arsitektur futuristik ini menjadi bagian dari sejarah dimana seluruh kebijakan yang berkaitan dengan kemaslahatan warga kota Makassar dimulai.

Paduan dua corak arsitektur bangunan dari komleks balaikota ini menyiratkan 'racikan' yang menarik dari sebuah kota yang memadukan antara nilai-nilai kesejarahan masa lalu dengan masa depan modernitas yang futuristik  Di gedung yang berdiri tepat di jantung area kota Makassar ini pula dimulai pencanangan sebuah program yang sekarang kita kenal dengan program Smart City.

Foto by Indra J Mae
Program layanan inovatif Smart City ini memang memberi terobosan yang cukup mengesankan dan bisa dikatakan sangat bernas.  Karena itulah, berbagai kota dunia dan beberapa kota di Indonesia juga sudah mulai menerapkannya.  Namun yang sangat unik dan menjadi terobosan original sistem layanan konsep Smart City Makassar adalah karena sistem ini dirancang demikian membumi dan tak melupakan kontekstualitas.  Sebuah konsep Smart City dengan citarasa khas Makassar demikian kental di sana.  Ini ditandai dengan terintegrasinya sistem ini dengan program unggulan pemerintahan kota yang lain yakni "Makassar Tidak Rantasa" (MTR) dan Makassar Sombere' dan lain-lain.

Smart City bernuansa Makassar inilah yang menjadikan program ini cepat tersosialisasi dengan baik serta mampu direspon positif oleh warga kota.  Menurut Danny Pomanto, kekuatan dari kearifan lokal Bugis-Makassar sudah teruji bahkan sampai ke manca negara.  Istilah saudagar Bugis-Makassar bisa dikatakan telah mendunia.  Hal ini juga memberi gambaran bahwa muatan kearifan lokal menjadi satu kekuatan serta perhatian pemerintah Kota Makassar untuk memacu tingkat partisipatif masyarakat.  Membumikan sistem layanan masyarakat berbasis elektronik dengan citarasa khas Makassar.

(Baca selengkapnya tentang tema menarik ini pada SmartCity Magazine, Edisi 1 April 2015.  Hubungi Bagian Pemasaran untuk mendapatkan versi softcopy dalam bentuk CD)