Smartcitymakassar.com. MAKASSAR. "I like Makassar very much, it reminds my hometown, Brisbane, the coffee is fantastic" jawab Dubes Australia ini ketika ditanya mengadakan pertemuan di warung kopi, di Makassar. Dubes Australia untuk Indonesia, Paul Grigson, berada di Makassar hari ini (02/12) menjelang pembukaan Konsulat Jenderal Australia baru di Makassr tahun depan. Konjen ini adalah yang kedua di Indonesia setelah di Bali.
Walikota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto, bersama Dubes Australia, Paul Grigson, menyatakan bidang seperti ekonomi, pendidikan dan budaya adalah yang akan mulai dikerjakan bersama antara Australia dan Makassar pada tahap awal pembukaan Konjen Australia. Makassar adalah kota terbesar di kawasan timur Indonesia, sebagai pintu gerbang timur, yang memiliki pertumbuhan ekonomi dan modernisasi yang cepat, melampaui Jakarta. Di segi pendidikan, akan ditingkatkan pertukaran mahasiswa lebih banyak baik yang ke Australia ataupun ke Makassar. Seperti dikutip dari siaran media Kedutaan Besar Australia, Jakarta, antara Sulawesi Selatan dan Australia Utara sudah terjalin ikatan leluhur yang kuat sejak tahun 1700-an ketika orang Makassar memulai perdagangan dan membangun keluarga dengan orang Aborigin di Arnhem Land, wilayah Australia Utara.
Hal yang juga menjadi pertimbangan penting, menurut Dubes Australia, Paul Grigson, adalah Makassar punya potensi langsung (straight potentials), memiliki walikota dengan kepemimpinan yang mengesankan (impressive mayor leadership), serta latar belakang hubungan budaya yang berusia ratusan tahun.*
(Iskandar Burhan)
