MENUJU PILPRES DAN PILEG 2019

Minggu, 20 Desember 2015

Kepemimpinan Transformasional dalam Human Resources Management

Smartcitymakassar.com. --Makassar-  Sebuah organisasi akan berjalan dengan stabil apabila terjadi hubungan yang baik dan sejalan antara pihak manajemen dan karyawan. Laju organisasi ini dapat dilihat dari bagaimana seseorang dapat memimpin dalam suatu perusahaan.  Gaya kepemimpinan cermin dari perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain di lingkungannya seperti yang ia inginkan.

Di dalam organisasi, suatu gaya kepemimpinan sangat diperlukan untuk mengembangkan lingkungan kerja yang kondusif sehingga diharapkan akan menghasilkan produktivitas yang tinggi. Melihat pentingnya peranan gaya kepemimpinan  tersebut, maka organisasi harus tepat dalam memilih seorang pemimpin.  Salah satu Istilah yang cukup populer dalam kepemimpinan adalah kepemimpinan trasnformasional.

Kepemimpinan transformasional merupakan proses dimana orang terlibat dengan orang lain dan menciptakan hubungan yang meningkatkan motivasi dan moralitas dalam diri pemimpin dan pengikut. Jenis pemimpin transformasional memiliki perhatian pada kebutuhan dan motif pengikut, serta mencoba membantu pengikut mencapai potensi terbaik mereka.  Ghandi sebagai contoh klasik kepemimpinan transformasional. Gandhi menaikkan harapan dan permintaan dari jutaan pengikutnya, dan dalam proses, mengubah dirinya sendiri.

Kepemimpinan transformasional merupakan kemampuan seorang pemimpin dalam bekerja dengan dan atau melalui orang lain untuk mentransformasikan secara optimal sumber daya organisasi dalam rangka mencapai tujuan yang bermakna sesuai dengan target capaian yang telah ditetapkan. Antara pemimpin dan pengikut mempunyai tujuan bersama yang melukiskan nilai-nilai motivasi, keinginan, kebutuhan, aspirasi dan harapan mereka. Pemimpin melihat tujuan tersebut dan bertindak atas namanya sendiri, harapan mereka, dan atas nama para pengikutnya.

Keberhasilan kepemimpinan Transformasional tergantung pada kemampuan menciptakan lingkungan yang memungkinkan para pengikut menciptakan kinerja yang melampaui kinerja masa lalu. Istilah kepemimpinan Transformasional merupakan upaya pemimpin mentransformasi para pengikut dari satu tingkat kebutuhan rendah hierarki kebutuhan ke tingkat kebutuhan lainnya yang lebih tinggi menurut teori motivasi Abraham Maslow. Kebutuhan itu meliputi kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan keamanan, kebutuhan untuk memiliki dan cinta, self esteem dan aktualisasi diri.  Pemimpin juga mentransformasi harapan untuk suksesnya pengikut, serta nilai-nilai dan mengembangkan budaya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan pemimpin. Melalui kepemimpinan Transformasional pengikut dapat mencapai kinerja yang melebihi yang telah diharapkan pemimpin (performance beyond expectations).

Beberapa konsep penting dalam Kepemimpinan Transformasional adalah misalnya Individual consideration (perhatian individual). Pemimpin mengembangkan para pengikut dengan menciptakan lingkungan dan iklim organisasi yang mendukung. Perhatian individual adalah tinggi rendahnya pemimpin mengurusi setiap kebutuhan para pengikut. Bertindak sebagai seorang mentor bagi pengikut; mendengarkan keinginan dan kebutuhan mereka. Pemimpin memberikan empati dan mendukung para para pengikut; membuka channel komunikasi terbuka dan memberikan tantangan kepada mereka. Para pengikut mempunyai suatu keinginan dan aspirasi untuk pengembangan diri dan mempunyai motivasi intrinsik untuk melaksanakan tugas mereka.

Intellectual stimulation (stimulasi intelektual). Pemimpin menstimulasi para pengikut agar kreatif dan inovatif. Pemimpin mendorong para pengikutnya untuk memakai imajinasi mereka dan untuk menantang cara melakukan sesuatu yang dapat diterima oleh system sosial. Inspirational Motivation (motivasi inspirasional). Pemimpin menciptakan gambaran yang jelas mengenai keadaan masa yang akan datang (visi) yang secara optimis dapat dicapai dan mendorong para pengikut untuk meningkatkan harapan dan mengikatkan diri kepada visi tersebut. Idealized influenced (pengaruh teridealisasi). Pemimpin bertindak sebagai panutan (role model). Ia menunjukkan keteguhan hati, kemantapan dalam mencapai tujuan, mengambil tanggung jawab yang sepenuhnya untuk tindakannya menunjukkan percaya diri tinggi terhadap visi. Pemimpin siap untuk mengorbankan diri memberikan penghargaan atas prestasi dan kehormatan kepada para pengikut. Apabila dalam organisasi kepemimpinan transformasional dapat diterapkan maka akan sinergi antara atasan dan bawahan sehingga pemimpin transformasional dapat bertindak membantu karyawan dari emosi negatif ke emosi positif untuk meningkatkan produktifitas industri.*

Faradillah Firdaus, S.Psi. MA.
(Penulis adalah staf pengajar Fakultas Psikologi, Universitas Negeri Makassar)
Dimuat di SmartCity Magazine, Edisi 7, Oktober 2015 (halaman 30-31)