![]() |
Photo by Isabel (www.globaltaxjustice.org) |
Organisasi
yang sekarang ini memiliki pengaruh sangat kuat di dunia, yakni Uni Eropa, berawal
dari visi, harapan serta komitmen teguh.
Nilai-nilai ini berakar dari hak-hak dasar manusia, untuk hidup
damai. Cita-cita seorang Victor Hugo
untuk suatu “Serikat Eropa” yang damai menunjukkan nilai-nilai tersebut. Tetapi, perang memporak-porandakan
cita-citanya dan membawa Eropa menjadi puing-puing.
Sekelompok
kecil negarawan berani seperti Robert Schuman, Konrad Adenauer,
Alcide de Gasperi and Winston Churchill, antara tahun 1945 hingga 1950, berharap,
berbagi visi, dan bersama berkomitmen untuk membawa wilayah hancur tersebut ke
era baru. Robert Schuman lalu mengajukan
pemikiran, yang awalnya dari Jean Monnet, tentang membangun sebuah Masyarakat
Batu Bara dan Baja Eropa. Batu bara dan
baja adalah salah satu bahan baku perang.
Mengumpulkan produksi dari kedua jenis tersebut dibawah sebuah High Authority, yang berperan mengatur
pengumpulan itu, adalah sebuah jalan membawa Eropa ke era baru. Pengumpulan kedua jenis produksi adalah cara
yang simbolisasi yang mendasar sertakaya nilai-nilai serta bermakna dalam. Fungsi material diubah; dari fungsi perang ke
fungsi perdamaian.
handful
Enam
negara masing-masing Republik Federal Jerman, Perancis, Italia, Luksemburg, dan
Belanda yang mendirikan komunitas serta pasar bersama bagi produk batu bara dan
baja tersebut lewat perjanjian Paris tahun 1951. Pada perkembangan berikutnya, keenam negara
pelopor ini bersepakat membangun Masyarakat Energi Atom Eropa dan kemudian
Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) lewat perjanjian Roma pada 25 Maret 1957. MEE adalah kemitraan ekonomi yang diperluas
dari sebelumnya, serta sebagai langkah lebih lanjut dan lebih terpadu dari
pasar bersama. MEE memungkinkan
dihapuskannya rintangan di kepabeanan antara para negara anggotanya, serta memungkinkan
penerapan tarif bersama terhadap barang yang berasal dari luar MEE. MEE menjadi dasar bagi pasar tunggal Eropa.
Keanggotaan
MEE, hingga berubah menjadi Uni Eropa di tahun 1993, bertambah dalam di
tahun-tahun berikutnya. Tahun 1973
Denmark, Irlandia dan Inggris bergabung, kemudian disusul oleh Yunani tahun
1981, Spanyol dan Portugis keduanya di tahun 1986. Austria, Finlandia dan Swedia bergabung ke UE
tahun 1995. Menyusul kemudian
negara-negara Republik Cekoslovakia, Estonia, Siprus, Latvia, Lithuania,
Hungaria, Malta, Polandia, Slovenia dan Slovakia semuanya di tahun 2004. Bulgaria dan Rumania bersama-sama bergabung
tahun 2007, lalu Kroasia tahun 2013 menggenapkan anggota UE menjadi 28.
Salah
satu putusan penting MEE perihal masa depan komunitas ini adalah
ditandatanganinya Undang-Undang Eropa Tunggal atau Single European Act, pada Februari 1986. Undang-Undang ini memuat sejumlah hal penting
seperti perluasan kekuasaan MEE pada beberapa wilayah kebijakan, pemberlakuan
pasar tunggal (single market) pada
akhir tahun 1992, serta mekanisme pemungutan suara dalam Majelis setingkat
Menteri yang memudahkan pengambilan keputusan tentang masalah pasar tunggal.
Sejarah
dari Uni Eropa adalah proses kemajuan tahap-demi-tahun dan berangkat dari
tujuan untuk mencapai sasaran dalam bidang politik yang proses pelaksanaanya
lewat kemitraan ekonomi. Dari kemitraan
ekonomi ini, kemajuan yang dicapai menjadi landasan utama bagi pengembangan
lebih jauh. Termasuk pengembangan
tersebut adalah untuk mengatasi sejumlah halangan yang muncul serta untuk
perluasan ke beberapa sektor penting lainnya seperti sosial, keamanan,
lingkungan dan sektor terkait lainnya.
Untuk menyatukan
Eropa, yang sangat beragam dan plural, adalah tentang kemajuan dan pencapaian
menyeluruh dan mendalam yang sangat bergantung pada waktu atau sejarah. Setiap kemajuan tersebut merupakan tonggak
penting. Tonggak-tonggak ini ditancapkan
pada visi dan orientasi yang jauh ke depan.
Disamping orientasi ke depan, pada setiap tonggak tersebut terkandung
nilai-nilai pokok yang akhirnya berhasil membangun komunitas, yakni Komunitas
Batu Bara dan Baja Eropa. Solidaritas
selalu menjadi warna utama dari komunitas yang dibangun hingga pada Uni
Eropa. Benarlah yang dikatakan oleh
Robert Schuman, “Eropa tidak dibangun dalam sekali jadi ataupun
dengan satu rencana tunggal saja. Tapi
dibangun lewat pencapaian yang nyata yang diawali dengan adanya solidaritas
warga Eropa”.* (Riad Mustafa)