smartcitymakassar.com - Makassar - Wali Kota Makassar Moh. Ramdhan 'Danny' Pomanto mengajak warga untuk
lebih meningkatkan keikhlasan selama bulan ramadhan ini.
Ajakan ini disampaikannya usai menjalankan salat jamaah di Mesjid
Manaratul Musyafir, Jl. Rajawali Lr. 13, Lette. Kec. Mariso, (11/6/2016).
Menurutnya, hanya dengan keikhlasanlah manusia mampu melewati berbagai
tantangan.
"Ikhlas adalah kekuatan dan penolong yang menjadi pertahanan kita
menghadapi berbagai kondisi. Sehingga seberat apa pun tantangannya, setiap
persoalan akan sanggup kita hadapi," ucap Danny.
Danny menceritakan tatkala dirinya harus menghadapi pusa pertama selama
20 jam di Denmark demi mengangkat gengsi Makassar di mata dunia.
Jika bukan karena keikhlasan kata Danny maka tentu hal itu menjadi
sulit. Karena di tengah cuaca panas dengan berbagai kepadatan aktivitas membawa
misi 'siri na paccena' Makassar, ia tetap harus menjalankan kewajiban bulan
ramadhan.
Sementara kata Danny, jarak berbuka, taraweh dan subuh di Kopenhagen, Denmark begitu dekat yakni hanya 4 jam waktu malam.
"Alhamdulillah, 20 jam puasa mampu kita lewati. Apalagi hanya puasa 14 jam tentu dengan keikhlasan sebagai kekuatan dan penolong kita," pungkasnya.
Sama halnya kata Danny dalam melaksanakan berbagai program pemerintah seperti Makassar ta Tidak Rantasa (MTR), Lihat Sampah Ambil (Lisa) serta program lainnya akan susah dijalankan jika tidak ada keikhlasan di dalamnya, baik dari masyarakat maupun pemerintah itu sendiri.
Selain itu, pada kesempatan yang sama Ia mengingatkan para orang tua agar senantiasa mendoakan anak-anaknya selalu menjadi generasi yang terbaik. Karena menurutnya, anak adalah aset yang akan selalu mendoakan orang tuanya kelak dan menjadi penyelamat serta ladang amal jariyah bagi orang tuanya.
"Jangan sampai mereka justru menjadi geng motor dan melakukan perbuatanbyang tidak terpuji lainnya," ungkapnya.
Mesjid ini merupakan mesjid pertama yang disambangi Danny sejak kepulangannya dari Eropa. Di tempat tersebut Danny menyumbangkan 2 unit Air Conditioner (AC) dan satu monitor demi menambah kenyamanan beribadah di mesjid itu.(iskandar burhan)
Sementara kata Danny, jarak berbuka, taraweh dan subuh di Kopenhagen, Denmark begitu dekat yakni hanya 4 jam waktu malam.
"Alhamdulillah, 20 jam puasa mampu kita lewati. Apalagi hanya puasa 14 jam tentu dengan keikhlasan sebagai kekuatan dan penolong kita," pungkasnya.
Sama halnya kata Danny dalam melaksanakan berbagai program pemerintah seperti Makassar ta Tidak Rantasa (MTR), Lihat Sampah Ambil (Lisa) serta program lainnya akan susah dijalankan jika tidak ada keikhlasan di dalamnya, baik dari masyarakat maupun pemerintah itu sendiri.
Selain itu, pada kesempatan yang sama Ia mengingatkan para orang tua agar senantiasa mendoakan anak-anaknya selalu menjadi generasi yang terbaik. Karena menurutnya, anak adalah aset yang akan selalu mendoakan orang tuanya kelak dan menjadi penyelamat serta ladang amal jariyah bagi orang tuanya.
"Jangan sampai mereka justru menjadi geng motor dan melakukan perbuatanbyang tidak terpuji lainnya," ungkapnya.
Mesjid ini merupakan mesjid pertama yang disambangi Danny sejak kepulangannya dari Eropa. Di tempat tersebut Danny menyumbangkan 2 unit Air Conditioner (AC) dan satu monitor demi menambah kenyamanan beribadah di mesjid itu.(iskandar burhan)