MENUJU PILPRES DAN PILEG 2019

Sabtu, 24 Desember 2016

Wali Kota Danny di GSSB: Teladani Sifat Sabar Rasulullah SAW

(Foto: Humas Pemerintah Kota Makassar, 2016)


Smartcitymakassar.com. --Makassar- Gerakan Shalat Subuh Berjamaah (GSSB) bulan keenam yang digelar oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar berbeda dari biasanya. GSSB digelar di Kampus Universitas Muhammadiyah Makassar (UMM), Jalan Sultan Alauddin, Sabtu, (24/12/2016).

GSSB ini diikuti oleh masyarakat umum, staf, dan pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemkot Makassar yang memadati Balai Sidang Utama Kampus UMM.

Dalam tausiahnya, Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto mengingatkan agar selalu menjaga kedamaian dan kerukunan antar umat beragama. Sebagai salah satu kota urban, Makassar didiami jutaan manusia yang berasal dari beragam latar belakang, antara lain seperti suku, agama, latar sosial, dan pendidikan.

"Islam adalah agama 'rahmatan lil alamin' yang menjadi rahmat tidak hanya bagi umat manusia tapi sekaligus bagi alam semesta," kata Danny.

Wali Kota Danny juga berpesan untuk meneladani akhlak Rasulullah SAW, kekasih Allah SWT, yang diutus ke bumi untuk menyempurnakan akhlak manusia. Salah satu teladan akhlak dari Rasulullah SAW tersebut adalah sifat sabar.

Tentang kesabaran, Wali Kota Danny menjelaskan bahwa ada dua jenis kesabaran yang saling berpasangan. Pertama, sabar menahan derita saat dalam musibah dan kesusahan, serta sabar untuk tidak mengumbar kesenangan dan kemewahan saat berharta dan memiliki pilihan untuk melakukannya.

Kedua, sabar menahan diri dari kezaliman saat berada dalam posisi tertindas dan sabar untuk bersikap tawadhu, santun dan penuh empati saat berada dalam kekuasaan dan kekuatan.

"Dua sifat sabar inilah yang dimiliki dan diamalkan oleh Rasulullah SAW sehingga sebagai muslim dan muslimah wajib bagi kita untuk meneladani akhlak Rasulullah SAW," pesan Danny.

Danny menjelaskan, kedua jenis kesabaran ini sama beratnya untuk diamalkan. Namun, manusia dapat berlatih untuk mencapainya yang jika dibarengi tekad dan kemauan yang kuat, maka manusia dapat sukses melakukannya.

Sabar sangat diperlukan dalam kedua situasi yang berbeda tersebut karena sabat menjadi bagian terpenting manusia dalam mencapai akhlak mulia seperti disyariatkan dalam Islam.* (Iskandar Burhan)