MENUJU PILPRES DAN PILEG 2019

Minggu, 20 Desember 2015

Dengan Budaya, Korea Selatan Berinovasi

Photo: Creative Cities Network, en.unesco.org
Smartcitymakassar.com.-- Makassar- Untuk menggerakkan ekonominya, dari posisi sebagai pengikut-cepat atau fast-follower menjadi ‘prime mover’ ekonomi, sistem ekonomi Korea Selatan harus berakar pada inovasi yang berkelanjutan.

Fondasi yang telah dibangun Presiden sebelumnya, Kim Dae-Jung, dilanjutkan dengan lebih kuat oleh Presiden Park Geun-hye.  Presiden Park telah mengusulkan ekonomi kreatif sebagai agenda nasional.  Presiden meyakini, kreativitas, disamping inovasi, sebagai penggerak kunci pertumbuhan masa depan negaranya.  Menurut Lee Min-hwa, pengarang “Creative Economy” dan Professor di Korea Advanced Institute of Science and Technology, dibanding UK dan Japan yang juga menerapkan kebijakan yang sama, Korea adalah yang pertama dalam hal menjalankan kreativitas ini di seluruh bidang industrinya. 

Hasil gerakan ekonomi kreatif Korea dapat dilihat. UNESCO memasukkan sejumlah kota di Korea sebagai kota kreatif dari beberapa kategori.  Kota Busan, dengan slogannya “Film for All”, adalah kota utama di Korea untuk industri film. Kota industri film kreatif versi UNESCO.  Busan, menjadi tempat favorit pembuatan film dan acara televisi, baik nasional dan internasional.  Kota Gwangju, dikategorikan kota seni media kreatif.  Gwangju adalah pusat penelitian dan pengembangan dengan fasilitas teknologi tinggi di bidang industri konten-media, LED dan desain.  Predikat kota kreatif bidang seni kerajinan dan tradisional (craft and folk arts) diterima Icheon.  Icheon adalah referensi bagi seni kerajinan di Korea Selatan, khususnya keramik.   Kerajinan ini sudah berumur sekitar 1,000 tahun.  Di Icheon terdapat perusahaan keramik, institusi khusus mengenai keramik, wilayah sabuk-keramik atau ceramic belt, dan kurang lebih 320 studio keramik. 

Dalam hal makanan, Jeonju dimasukkan sebagai kota kreatif makanan (city of gastronomy).  Dikenal sebagai kota “lezat” atau taste, Jeonju adalah pusat dan referensi di Korea bagi masakan tradisional berkualitas tinggi. Beberapa universitas, sekolah tinggi maupun institut, menawarkan beragam program memasak dan makanan tradisional.  Ibukota Korea Selatan, Seoul, termasuk dalam kota kreatif dalam hal desain atau city of design oleh UNESCO.  Di Seoul, terkonsentrasi sekitar 73% desainer, tempat bagi ribuan spesialis periklanan, arsitek, desainer permainan atau game, dan pengembang konten digital.  Desain di Seoul berfokus pada sektor seperti perangkat berbasis teknologi informasi, peralatan rumah tangga digital, dan industri otomotif.* (Riad Mustafa)

Dimuat di Edisi 5, Smartcity Magazine, Agustus 2015 (halaman 17)