smartcitymakassar.com –Makassar- Pelayanan pada publik yang
menjadi basis paradigma baru dalam sistem kerja birokrasi saat ini menjadikan
seorang pejabat pemerintahan, terutama ditingkat kelurahan, kemudian menjadi
sangat penting. Di samping sebagai administrator dan regulator pejabat
pemerintahan juga harus meletakkan dirinya sebagai motivator serta innovator
dalam pelayanan publik.
Hal ini sangat dipahami oleh Saeful SE. MM yang saat ini
tengah mengembang amanah sebagai Lurah Tabaringan. Menurut Saeful, lurah
merupakan perpaduan antara pelayan publik, pengayom serta figur publik yang
harus menjadi contoh dan teladan baik di mata keluarga maupun bagi masyarakat
yang dipimpinnya.
Lahir di ujung Pandang, 4 November 1968, Saeful mulai meniti
karirnya benar-benar dari bawah. Sebelum terangkat sebagai pegawai honorer
tahun 2007, dia melakukan pekerjaan sebagai penyapu jalanan. “Tugas saya waktu
itu adalah menyapu di wilayah jalan KH Wahid Hasyim, jalan sangir hingga jalan
Sulawesi”, katanya mengenang.
Setelah pengangatannya sebagai staf honorer, Saeful mulai
belajar memahami seluk-beluk pelayanan publik di pemerintahan. Di sana, dia
pernah ditempatkan menjadi petugas pembibitan tanaman serta diperbantukan untuk
mengurusi reklame di Pusat Pelayanan Izin Satu Atap kota Makassar.
Menjabat Lurah Tabaringan sejak tanggal 5 Februari 2014,
Saeful mempunyai obsesi Kelurahan yang dipimpinnya mampu menjadi Sentra Bibit
Tanaman Produktif di kota Makassar, khususnya tanaman yang mampu ikut membantu
peningkatan kesejahteraan warga lorong.
“Dari sentra bibit tanaman produktif ini saya punya harapan lorong yang ada di Kelurahan Tabaringan bisa menjadi
Lorong Wisata,”, ujarnya pada SmartCity Magazine.
Untuk mewujudkan hal tersebut, menurut Saeful, memang sangat
diperlukan pendekatan persuasive, kekeluargaan untuk mampu mengubah sikap
perilaku agar dapat membangun kebersamaan dan partisipasi aktif.
Sumberdaya manusia (SDM) menjadi tumpuan besar dalam proses
membangun kebersamaan itu. Apalagi masih banyak warga yang menganggap bahwa
kelurahan itu memiliki banyak anggaran, sehingga semuanya diserahkan ke
pemerintahan kelurahan mulai dari perbaikan lorong sampai ke pengadaan material
seperti pot, tanah bahkan tanaman.
Namun sejak kepemimpinan Wali Kota, Moh. Ramdhan Pomanto
yang benar-benar meletakkan kelurahan sebagi ujung tombak pelayanan sekaligus
menganggarkan dana yang besar di Kelurahan, merpakan lompatan paradigm yang
sangat besar.
Tersisa, menurut Saeful diperlukan SDM handal dikelurahan
untuk mampu menjadi ujung tombak dari pengimplementasian seluruh program yang
telah dicanangkan wali kota Makassar. * (Iskandar Ibrahim)