MENUJU PILPRES DAN PILEG 2019

Selasa, 16 Februari 2016

Lurah Tabaringan: Meletakkan Paradigma Lorong Wisata



smartcitymakassar.com –Makassar- Pelayanan pada publik yang menjadi basis paradigma baru dalam sistem kerja birokrasi saat ini menjadikan seorang pejabat pemerintahan, terutama ditingkat kelurahan, kemudian menjadi sangat penting. Di samping sebagai administrator dan regulator pejabat pemerintahan juga harus meletakkan dirinya sebagai motivator serta innovator dalam pelayanan publik.

Hal ini sangat dipahami oleh Saeful SE. MM yang saat ini tengah mengembang amanah sebagai Lurah Tabaringan. Menurut Saeful, lurah merupakan perpaduan antara pelayan publik, pengayom serta figur publik yang harus menjadi contoh dan teladan baik di mata keluarga maupun bagi masyarakat yang dipimpinnya.

Lahir di ujung Pandang, 4 November 1968, Saeful mulai meniti karirnya benar-benar dari bawah. Sebelum terangkat sebagai pegawai honorer tahun 2007, dia melakukan pekerjaan sebagai penyapu jalanan. “Tugas saya waktu itu adalah menyapu di wilayah jalan KH Wahid Hasyim, jalan sangir hingga jalan Sulawesi”, katanya mengenang.

Setelah pengangatannya sebagai staf honorer, Saeful mulai belajar memahami seluk-beluk pelayanan publik di pemerintahan. Di sana, dia pernah ditempatkan menjadi petugas pembibitan tanaman serta diperbantukan untuk mengurusi reklame di Pusat Pelayanan Izin Satu Atap kota Makassar.

Menjabat Lurah Tabaringan sejak tanggal 5 Februari 2014, Saeful mempunyai obsesi Kelurahan yang dipimpinnya mampu menjadi Sentra Bibit Tanaman Produktif di kota Makassar, khususnya tanaman yang mampu ikut membantu peningkatan kesejahteraan warga lorong.

“Dari sentra bibit tanaman produktif ini  saya punya harapan lorong  yang ada di Kelurahan Tabaringan bisa menjadi Lorong Wisata,”, ujarnya pada SmartCity Magazine.

Untuk mewujudkan hal tersebut, menurut Saeful, memang sangat diperlukan pendekatan persuasive, kekeluargaan untuk mampu mengubah sikap perilaku agar dapat membangun kebersamaan dan partisipasi aktif.

Sumberdaya manusia (SDM) menjadi tumpuan besar dalam proses membangun kebersamaan itu. Apalagi masih banyak warga yang menganggap bahwa kelurahan itu memiliki banyak anggaran, sehingga semuanya diserahkan ke pemerintahan kelurahan mulai dari perbaikan lorong sampai ke pengadaan material seperti pot, tanah bahkan tanaman.
Namun sejak kepemimpinan Wali Kota, Moh. Ramdhan Pomanto yang benar-benar meletakkan kelurahan sebagi ujung tombak pelayanan sekaligus menganggarkan dana yang besar di Kelurahan, merpakan lompatan paradigm yang sangat besar.


Tersisa, menurut Saeful diperlukan SDM handal dikelurahan untuk mampu menjadi ujung tombak dari pengimplementasian seluruh program yang telah dicanangkan wali kota Makassar. * (Iskandar Ibrahim)