Foto: Humas Diskominfo Makassar
smartcitymakassar.com - Makassar - Petani Kota Makassar melakukan tanam padi perdana percontohan teknologi
sistem Intensifikasi Padi IPAT BO di area persawahan kelompok tani
Mamampang, kelurahan Barombong Kecamatan Tamalate, Rabu (3/5/2017).
Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Pertanian (DP2) bersama Kodim 1408 BS Makassar beserta masyarakat tani setempat dalam rangka upaya peningkatan produksi padi berbasis organik melalui inobasi teknologi terbaru. Kegiatan yang dilaksanakan di seluruh kabupaten Kota se Sulsel ini juga dalam rangkaian menyambut Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (HAKTEKNAS) yang dimana Makassar akan menjadi tuan rumah pelaksanaannya pada 10 Agustus mendatang. Sehinggga Kemeristek Dikti RI mendororong untuk menggelorakan Inovasi.
Berbagai paket teknologi penanaman padi terus dikembangkan, salah satunya adalah paket teknologi penanaman padi dengan sistem IPAT BO yang direkomendasikan oleh Kemenristek Dikti dan disambut oleh Kementan RI. Metode ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas padi hingga 9-11 ton per ha.
IPAT-BO adalah sistem produksi holistik dan terencana dengan menitikberatkan pemanfaatan kekuatan biologis tanah (pabrik pupuk alami), tanaman input lokal untuk memulihkan kesehatan lahan dan melipatgandakan hasil padi. Karena dengan teknologi IPAT-BO petani akan hemat air, hemat bibit, hemat pupuk anorganik, hemat pestisida dan pertumbuhan serta hasil panen berlipat ganda.
Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Pertanian (DP2) bersama Kodim 1408 BS Makassar beserta masyarakat tani setempat dalam rangka upaya peningkatan produksi padi berbasis organik melalui inobasi teknologi terbaru. Kegiatan yang dilaksanakan di seluruh kabupaten Kota se Sulsel ini juga dalam rangkaian menyambut Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (HAKTEKNAS) yang dimana Makassar akan menjadi tuan rumah pelaksanaannya pada 10 Agustus mendatang. Sehinggga Kemeristek Dikti RI mendororong untuk menggelorakan Inovasi.
Berbagai paket teknologi penanaman padi terus dikembangkan, salah satunya adalah paket teknologi penanaman padi dengan sistem IPAT BO yang direkomendasikan oleh Kemenristek Dikti dan disambut oleh Kementan RI. Metode ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas padi hingga 9-11 ton per ha.
IPAT-BO adalah sistem produksi holistik dan terencana dengan menitikberatkan pemanfaatan kekuatan biologis tanah (pabrik pupuk alami), tanaman input lokal untuk memulihkan kesehatan lahan dan melipatgandakan hasil padi. Karena dengan teknologi IPAT-BO petani akan hemat air, hemat bibit, hemat pupuk anorganik, hemat pestisida dan pertumbuhan serta hasil panen berlipat ganda.
Dengan demikian maka teknologi ini diharapkan mampu mendongkrak hasil
panen padi di Indonesia sehingga nantinya kebutuhan pangan dan ekonomi
Indonesia.
Untuk pertanaman padi berbasis organik di Kota Makassar dilakukan seluas 300 Ha pada 4 kecamatan yaitu Tamalate, Menggala, Briringkanayya dan Manggala.
Adapun target pertanaman padi secara keseluruhan untuk gadu dan rendengan ditahun 2017 seluas 3.761.
Hadir memebuka acara dan melakukan penanaman ini Sekretaris dinas DP2 Sumarni, Kasdim 1408 BS Letkol. Arh. Subekhi, Kabid Pertanian DP2 bersama jajaran DP2, Babinsa dan anggota1408 BS Makassar dan jajaran, Balitbang Pemprov Sulsel, Koordinator Penyuluh pertanian, Unsur Kecamatan Tamalate, Lurah Barombong, penyuluh pertanian dan anggota kelompok tani Mamampang. (Ismar Gobel/Iskandar Burhan)
Untuk pertanaman padi berbasis organik di Kota Makassar dilakukan seluas 300 Ha pada 4 kecamatan yaitu Tamalate, Menggala, Briringkanayya dan Manggala.
Adapun target pertanaman padi secara keseluruhan untuk gadu dan rendengan ditahun 2017 seluas 3.761.
Hadir memebuka acara dan melakukan penanaman ini Sekretaris dinas DP2 Sumarni, Kasdim 1408 BS Letkol. Arh. Subekhi, Kabid Pertanian DP2 bersama jajaran DP2, Babinsa dan anggota1408 BS Makassar dan jajaran, Balitbang Pemprov Sulsel, Koordinator Penyuluh pertanian, Unsur Kecamatan Tamalate, Lurah Barombong, penyuluh pertanian dan anggota kelompok tani Mamampang. (Ismar Gobel/Iskandar Burhan)
