![]() |
(Source: I Art Blog / Marie-Agathe Simonetti) |
Smartcitymakassar.com. --Makassar- Pandangan yang menganggap museum hanya sekedar tempat penyimpanan benda masa lalu dan menjadi 'beban' sebuah kota untuk terus 'membuang' dana guna merawatnya menjadi pandangan yang dominan dari cara sebuah kota memandang museumnya. Namun di Bilbao, sebuah kota yang terletak di negara Spanyol, museum justru menjadi 'pelatuk' ledakan dari pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan warga di kota ini.
Cerita tentang efek museum di Bilbao, Spanyol ini memang demikian
spektakuler. Setelah kejadian teror
besar yang meluluh-lantakkan gedung pencakar langit Wall Street di Amerika
Serikat, kelesuan perekonomian kemudian menyebar ke penjuru dunia dan sampai
juga ke kota Bilbao, Spanyol. Saat itu kota Bilbao yang mengandalkan sumber
pendapatan kotanya lewat perdagangan dan jasa ini benar-benar terkena imbas
kelesuhan perekonomian. Kota yang dikenal sebagai kota pelabuhan ini mengalami
masa-masa krisis yang cukup mengkhawatirkan.
Di saat-saat seperti itulah, Walikota Bilbao mengambil terobosan
kebijakan yang sangat bernas dan
bercorak transformatif. Sang Mayor
ini melakukan lompatan paradigma kebijakan dengan mengambil basis keunggulan
khas kota yang mereka miliki sebagai ‘pemantik’ gerak pertumbuhan ekonomi
kotanya. Maka dipilihlah museum sebagai alat pemicunya. Museum Guggenheim yang
berada di kota itu kemudian direnovasi secara besar-besaran. Sinergisitas
antara seluruh stakeholder menjadi
berdenyut kencang di sana. Museum
kemudian menjadi semacam episentrum
di mana orbit perputaran ekonomi kota
ini bergerak kembali.
Kunjungan wisatawan adalah hal yang pertama dibidik oleh efek museum Guggenheim, Bilbao. Namun sebenarnya yang menjadi fenomenal dari kebijakan ini adalah
munculnya dampak ikutan yang bersifat multiplier
effect. Museum di Bilbao kemudian menjadi ‘pusat orbit’ pertumbuhan
ekonomi, di mana kunjungan wisatawan
mampu menggerakkan berbagai sektor usaha lain yang menjadi penunjang, seperti
perhotelan, transportasi, industri kerajinan serta jasa layanan lainnya. Dengan
kata lain, efek museum Bilbao meletakkan sendi-sendi sebuah kota cerdas yang
tumbuh bersama dinamika kreatifitas warganya.
Nampaknya kebehasilan yang dicapai oleh kota Bilbao kemudian memacu
efek besar sampai ke luar negara Spanyol. Berbagai kota di Eropa kemudian
menjadikan Bilbao sebagai rujukan sebuah kota yang sangat berhasil menemukan
kekuatan lokalitasnya untuk pertumbuhan kesejahteraan warganya. Kota seperti
Amsterdaam di negeri Belanda kemudian meniru transformasi kota seperti yang
dilakukan kota Bilbao. Menjadikan museum sebagai pusat yang menggerakkan energi
kreatifitas warga kota untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan
inovatif. Efeknya memang luar biasa* (Makmur Gazali)