Smartcitymakassar.com. MAKASSAR.- Dibalik setiap prestasi yang disematkan di pundak seseorang,
pastilah memiliki jejak panjang perjuangan yang berbalut kerja keras dan
pengorbanan yang luar biasa. Tak ada pencapaian yang maksimal tanpa dibarengi
dengan sebuah tekad yang kuat serta sikap baja untuk terus maju.
Inilah yang sedang dijalani Isnawaty Sir Idar, atlet anggar
perempuan yang telah menapak jenjang prestasinya sampai pada tingkat
internasional. Sebuah puncak prestasi yang tidak dicapai dengan gampang dan
sangat membutuhkan pengorbangan yang tidak main-main. Bagi perempuan kelahiran
Makassar, 7 September 1982 ini, kehidupan yang dijalaninya tidak lagi sama
dengan kebanyakan perempuan lain. Bisa dikatakan hampir seluruh waktunya
tersita untuk latihan dan kejuaraan. Bahkan untuk itu dia kadang harus
meninggalkan suami dan anaknya tercinta. Hidup dengan disiplin ketat inilah
yang menjadikan Isna –demikian dia akrab disapa, tumbuh dengan karakter yang
kuat serta demikian menghargai waktu.
Ketertarikan Isna pada cabang olah raga Anggar mulai tumbuh
ketika dia sedang duduk dibangku kelas 1 Sekolah Menengah Atas (SMA) tahun
1997. Adalah orang tua serta kakaknya yang memperkenalkan dan memberinya
semangat untuk memasuki dunia Anggar ini. Pada tahun 1999, Isna mulai menjajal
kemampuannya lewat berbagai kejuaraan, seperti mengikuti Pra-PON di Surabaya.
Semua tahap itu dijalaninya dengan berjenjang mulai dari Kadet, Junior hingga
memasuki jenjang Senior.
Dari kadar latihan yang demikian keras serta dukungan total
dari keluarga dan pelatihnya, Isna menapak secara pasti dan kemudian melejit
dari arena ke arena kejuaraan. Namanya perlahan semakin berkibar di deretan
atlet daerah, nasional dan kemudian ke dunia internasional. Prestasi demi
prestasi lantas membuahkan hasil dari kerja keras yang dilakukannya selama ini.
Sampai saat ini, Isna telah mengukirkan prestasinya di berbagai
kejuaraan antara lain, memperoleh Medali Perunggu di Sea Games Vietnam 2003,
Medali Perunggu pada PON Palembang 2004, Medali Emas di Sea Games Philipina
2005, Medali Perunggu di Netherland Open 2006, Medali Emas di Singapura Open
2007, Medali Perak di Sea Games Thailand 2007, Medali Emas di Indonesia Open
2008, Medali Emas pada Kejurnas 2006-2010, Medali Perak Sea Games Jakarta 2011,
Medali Emas di Kejurnas 2014 serta Medali Perunggu di Sea Games Singapura 2015.
Dari deretan panjang prestasi yang dikontonginya, hal yang
paling membanggakan dalam hidupnya adalah ketika dia berhasil memperdengarkan
lagu Indonesia Raya serta kibaran Merah Putih dan bendera Pemprov Sulsel
mengiringi gelar juara yang diperolehnya. “Pada saat seperti itu, semua lelah
yang didapat selama latihan maupun pada pertandingan terbayar sudah”, ucapnya.
Di samping itu, baginya, apa pun hasil pertandingan bila telah dilakukan dengan
baik dan bersungguh-sungguh, maka hal itu telah menjadi sebuah pengalaman
tersendiri yang berkesan.
Bagi Isna, dunia olah raga Anggar telah menjadi denyut nadi
dalam hidupnya. Prestasi yang dipersembahkannnya untuk Sulsel dan Indonesia
menjadi medan pengabdiannya kepada tanah air dan bangsanya. Dengan
demikian, bagi Isna, tak ada kata
berhenti dan pikiran untuk meninggalkan dunia yang sangat dicintainya ini.
Melatih dan membina atlet-atlet Anggar muda merupakan bagian dari rencana
hidupnyanya kelak.
Kerja keras, disiplin serta pengorbanan besar untuk keluarga
menjadi bagian hidup dari Isna, sang atlet Anggar Nasional kelahiran Makassar
ini. Sosok perempuan yang luar biasa dan mampu memberi cahaya pencerahan yang
inspiratif bagi perempuan Indonesia tentang arti pengabdian pada bangsa dan
negara.* (Muh. Yushar M.)