MENUJU PILPRES DAN PILEG 2019

Sabtu, 13 Februari 2016

Kota Bilbao, Harum dengan Museum

Source: Bilbao: Desde Dentro's Web. 2015

Smartcitymakassar.com. --Makassar- “Kota harus menawarkan tempat yang nyaman untuk hidup dengan ruang terbuka hijau yang cukup, fasilitas rekreasi dan publik yang mampu mendorong kegiatan budaya yang bersemangat dan rekreasi yang berkualitas”, kata sang Walikota Bilbao, Iñaki Azkuna.

Kota Bilbao menumpukan hiruk pikuk kesibukan ekonominya di pelabuhan dan pabrik-pabrik. Di tahun 1980-an, kesibukan ini menjadi reda ketika harga minyak dunia yang tinggi disertai hadirnya pesaing sengit ekonomi dari beberapa negara Asia. Krisis ekonomi mendera Kota Bilbao.  Menghidupkan kembali Bilbao tidak sekadar membangkitkan kembali kesejahteraan kota, tapi Iñaki Azkuna menyadari, memerlukan perubahan identitas.

Iñaki Azkuna, sang Walikota, mentransformasi daya saing Bilbao, identitasnya, secara struktural. Struktur keunggulan daya saing dipindahkan dari industri kapal dan pabrik ke sektor budaya dan parawisata. Denyut transformasi kota diperuntukkan bagi kehidupan dan keberlanjutan.  Pemantik penting proses transformasi adalah Museum Guggenheim. Museum ini sukses mengembalikan denyut ekonomi kota, bahkan lebih kencang.

Museum Guggenheim adalah salah satu jawaban inovatif dan visioner. Bangunan ini adalah ikon transformasi. Dibalik keberhasilan ini ada kerjasama brilian antara sang walikota enerjik yang menugaskan seorang arsitek Amerika berdarah Kanada, Frank O. Gehry, untuk mendesain ulang satu museum imajinatif. Setelah dibuka, Museum Guggenheim, yang dianggap memiliki visi postrationalist, menciptakan impak yang luar biasa. Kunjungan wisatawan meningkat, dari 700,000 tahun 2011, menjadi 1 juta di 2012. Pemasukan pengunjung selama tiga tahun dibukanya museum cukup menutupi biaya konstruksi renovasinya. Iñaki Azkuna mengubah Kota Bilbao menjadi salah satu pusat wisata dan seni tingkat dunia. 

Keberhasilan membangun kembali Kota Bilbao menjadi perhatian sejumlah organisasi yang peduli terhadap pengembangan kota masa depan serta prestasi dan terobosan inovatif para walikotanya. Lee Kuan Yew World City memberikan penghargaan Lew Kuan Yew World City Prize bagi Bilbao di tahun 2010. Penghargaan ini diberikan kepada kota di seluruh dunia atas prestasi dan sumbangan luar biasa dalam menciptakan masyarakat urban yang hidup, giat, dan berkelanjutan. 

City Mayors Foundation, misalnya, menganugerahi Iñaki Azkuna dengan gelar World Mayor of the Year 2012 atas prestasinya mentransformasikan Kota Bilbao dari kondisi krisis menjadi referensi beberapa kota dunia dalam transformasi inovatif kota. Sang arsitek, Frank O. Gehry, kelimpahan banyak permintaan untuk mendesain sejumlah ikon di beberapa kota besar dunia.  Kota-kota ini tertular impak transformatif dari “tumbuhan titanium” tersebut, sebagai sebutan Museum Guggenheim.

“Kami ingin satu”, sahut kota-kota tersebut. Abu Dhabi bakal memiliki sebuah kompleks museum bernama Saadiyat Island; perpaduan antara Guggenheim dan Louvre. Di Hongkong akan berdiri West Kowloon Cultural District, tempat nanti berlokasi museum seni kontemporer Cina bernama M+ yang mendampingi museum Tate Modern di London. Di kota Mekkah (Arab Saudi), Perth (Australia), Tirana (Albania), serta Belo Horizonte akan dibangun museum sebagai pusat-pusat budaya. Efek ini kemudian dikenal dengan Bilbao Effect.* (Riad Mustafa)