MENUJU PILPRES DAN PILEG 2019

Sabtu, 17 Februari 2018

Danny Kampanyekan Bahaya Rokok Mulai dari Lorong

Foto: Istimewa  

smartcitymakassar.com - Makassar - Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto membawakan  seminar tentang bahaya merokok, di Aula Prof Mattulada, Fakultas Satra Universitas Hasanuddin, Sabtu (17/2/2018)

Seminar Nasional bahaya dan kerugian merokok diadakan Hasanuddin Contack dengan tema Tantangan "Inplementasi Regulasi Kawasan Tanpa Rokok”.

"Sebuah kehormatan saya diundang untuk kegiatan ini. Lantaran Kawasan Tanpa Rokok (KTR) yang ada di Makassar, kami telah  jalankan tentang Perda Kota Makassar No. 4 Tahun 2013. Karena pastinya, merupakan sudut pandang tersendiri untuk warga Makassar," kata Danny dihadapan ratusan Mahasiswa Universitas Hasanuddin.

Danny juga akui, ia bukan perokok dan tak punya pengalaman selama itu. Walau pun masih muda Danny pernah merokok.

"Awalnya memang tidak nyaman, ternyata merokok menyangkut kebiasaan. Apalagi rokok hari ini, menjadi suatu budaya, dimana disusun pada tradisi prilaku kesehariannya. Dalam membentukan budaya perokok, merupakan hal negatif. Maka kita harus mendekati perokok, tanpa kita larang. Kalau ada larangan, pasti tambah banyak. Sebab hal itu merupakan tantangan kejantanan mereka,"jelas Danny.

Dalam hal itu memang dirasakan, merokok merupakan disimbol  dengan kejantanan. Berarti merokok bukan hanya kebiasaan.

"Itulah akan kita cegah. Saya akan memberikan contoh dengan  mengubah masyarakat kecil yang berada di Lorong. Salah satunya lorong menampilkan pojok rokok berada di Kelurahan Bonto Makkio, Kecamatan Rappocini. Namun, Alhamdulillah, Makasar sudah memulai dari lorong untuk pencegahan. Saya kira kita mampu membuat hal tersebut,"urainya.

Hadir dalam seminar bahaya rokok antara lain Rektor Unhas  Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu,  Anggota DPR Makassar Fraksi PKS Iqbal Jalil, Bupati Kabupaten Kulon Progo Provinsi DIY, Project Director Hasanuddin Contact Professor FKM Unhas M Alimin Maidin, Prologue Speech, Tara Singh Bam, Professor Bidang Ilmu Sosial, Ilmu Politik Universitas Hasanuddin dan Kepala Dinas Kesehatan Makassar A. Naisyah T Azikin. (*Iskandar Burhan)